Mentar Rayu Invenstor China Tanam Saham Di Indonesia

Menteri Pariwisata Arief Yahya merayu para investor China untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan 10 daerah prioritas tujuan wisata di Indonesia. Menurutnya, pemerintah membutuhkan dana investasi sekitar USD 5 juta atau setara Rp 66,4 miliar dari para investor China.

"Total investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan 10 destinasi adalah USD 20 miliar atau Rp 265 triliun. Dari jumlah tersebut, USD 10 miliar adalah dari pemerintah, sedangkan sisanya diharapkan dari swasta, termasuk investor China," ujarnya seperti dilansir Antara, Selasa (30/8).

Dari total investasi sebesar USD 10 miliar dari swasta, pemerintah telah mengantongi investasi senilai USD 1 miliar atau setara Rp 13,2 triliun.

"Rata-rata per tahun, kita dapat USD 1 miliar. Itu artinya kita masih kekurangan sekitar USD 5 miliar sampai 2019. Investor China, belum masuk daftar. Dan saya membutuhkan USD 5 juta dari China. Pada 2015 pemerintah telah mengantongi komitmen investasi senilai USD 1 miliar, dan pada 2016 diperkirakan USD 1,5 miliar," jelasnya.

Mantan Dirut PT Telkom ini menegaskan investasi di sektor pariwisata Indonesia sangatlah menjanjikan. Apalagi, pemerintah telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu dari lima sektor yang diunggulkan.

"Saat ini sumber devisa Indonesia terdiri atas minyak dan gas, batu bara, minyak sawit dan pariwisata. Namun, tiga sumber pertama kini mengalami pertumbuhan minus, sehingga dapat dipastikan pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar pada 2019," kata Arief.

Pada 2019, lanjutnya, pariwisata diproyeksikan dapat menyumbangkan PDB sekitar 15 persen, devisa sebesar USD 20 miliar atau penghasil devisa terbesar yang dapat menyerap tenaga kerja sebesar 13 juta orang. "Pariwisata juga diyakini mampu menciptakan sentra pertumbuhan ekonomi baru," lanjutnya.

Fokus pengembangan destinasi sejalan dengan langkah percepatan yang diprioritaskan pemerintah yakni pembangunan infrastruktur khususnya di sepuluh destinasi prioritas yang akan dikembangkan ke destinasi lain secara bertahap.

Sepuluh destinasi utama yakni Tanjung Kelayang (Provinsi Belitung), Kepulauan Seribu (Provinsi DKI), Danau Toba (Provinsi Sumatera Utara), Tanjung Lesung (Provinsi Banten) dan Borobudur, Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu terdapat pula Wakatobi (Provinsi Sulawesi Tenggara), Pulau Morotai (Provonsi Maluku Utara), Gunung Bromo/Tengger/Semeru (Provinsi Jawa Timur), Labuan Bajo (Provinsi Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Provinsi Nusa Tenggara Barat).

Sementara itu, Asisten Deputi Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar Vincent Jemadu mengatakan lahan yang disiapkan untuk pengembangan di 10 destinasi prioritas bervariasi yakni 500 hingga 700 hektare. Dengan pengembangan destinasi tersebut, kunjungan wisman dan pembangunan infrastruktur akan meningkat siginifikan.

Dia menambahkan pada 2014-2019 Indonesia memproyeksikan antara lain pembangunan hotel hingga 120.000 kamar, 15 restoran, operator wisata diving, taman rekreasi internasional, marina, dan daerah khusus wisata masing-masing 100 unit.
Mentar Rayu Invenstor China Tanam Saham Di Indonesia Mentar Rayu Invenstor China Tanam Saham Di Indonesia Reviewed by Unknown on 10:22 PM Rating: 5

No comments

Subscribe